Powered by Blogger.
RSS

Kalap(aran) di Warung Encim Sukaria


Sukaria adalah nama yang jamak bagi orang Tapanuli. Tetapi, kok yang satu ini malah Encim (nenek dalam dialek Tionghoa)?

Perempuan Tionghoa ini dulunya - sejak tahun 1960-an - berjualan di dalam Gang Sukaria, daerah Kapling, Tangerang. Nama gang itulah yang hingga kini melekat sebagai nama Si Encim yang kini sudah meninggal. Para pelanggannya masih mengingat dia sebagai seorang perempuan yang galak. Tetapi, berhubung nasi uduk yang dijualnya sangat lezat, maka orang pun tetap antre dengan takzim di sana.

Warung nasi uduk itu sekarang sudah keluar dari gang dan pindah ke jalan besar. Anak Si Encim meneruskan usaha. Sekarang, bahkan cucunya pun sudah membuka usaha yang sama di tempat yang bersebelahan. Bila generasi kedua berjualan dari pagi sampai siang, maka generasi ketiga berjualan mulai siang hingga petang. Solusi damai yang menyenangkan.

Suguhan utamanya adalah nasi uduk (Rp 9 ribu), dan nasi ulam (Rp 8 ribu) - keduanya adalah nasi gurih khas Betawi. Nasi uduk adalah nasi yang diliwet dengan santan dan berbagai bumbu - dengan aroma harum sereh dan daun salam yang memukau. Sedangkan nasi ulam adalah nasi putih yang diaduk dengan serundeng (parutan kelapa goreng). Untuk nasi uduk, lauknya adalah: semur jengkol, bihun goreng, semur kentang/tahu, dan acar. Sedangkan lauk nasi ulam adalah: bihun goreng, irisan dadar telur, dan semur kentang. Kuah semur kentang diguyur di atas nasi ulam, lalu ditaburi irisan timun, daun kemangi, serta tumbukan kasar kacang tanah dan kedelai.

Sudah banyak korban "kecanduan" di warung ini. Bukan saja karena harganya yang murah, tetapi juga karena suasananya yang tradisional, dan masakannya memang sungguh lezat. Berbagai lauk juga tersedia untuk menambah "kemewahan" sajian. Favorit saya adalah rempeyek atau bakwan udang seharga Rp 4 ribu yang kualitasnya out of this world. Maklum, Tangerang cukup dekat dengan laut, sehingga mudah mendapatkan udang yang betul-betul segar. Satu-satunya rempeyek udang yang boleh saya sandingkan dalam hal kualitas adalah dari Soto Medan Jl. Sungai Deli, Medan. Mak nyuss krinyus krinyus!!!

Sebetulnya, jualan di warung ini bukan hanya nasi uduk dan nasi ulam. Juga ada mi ayam/sapi, tekwan, kwetiauw, dan berbagai jajanan. Khusus tentang jajanan ini, saya sungguh-sungguh mengingatkan Anda agar waspada. Serius! Soalnya, jajanan ini justru dijajakan di bagian depan warung. Ada kue bola (alias onde-onde), gemblong, kue pisang, tape uli, talam ubi ungu, dan lain-lain jajanan basah khas. Penampilannya sungguh amat menarik. Dan, ternyata pula, semua jajanan itu lezat adanya.

Tersebutlah, seorang teman Jalansutra, ketika mengantre untuk memesan nasi uduk sudah tergoda dengan jajanan ini. Tangan pun dijulurkan untuk menggapai sebutir kue bola. Lhep! Langsung hilang di mulut. Lho, kok enak? Singkat cerita, sebelum ia sampai di depan antrean nasi uduk, sudah enam butir onde-onde bersemayam dengan damai di dalam perutnya.

Well, you have been warned! Sekarang, silakan datang ke sana. Risiko ditanggung sendiri. (Bondan Winarno)

Encim Sukaria
Jl. Soleh Ali
Kapling, Tangerang
021 5521049

cr : Encim Sukaria DetikFood

  • Digg
  • Del.icio.us
  • StumbleUpon
  • Reddit
  • RSS

0 komentar:

Post a Comment